Tidak hanya berfungsi sebagai sumber nutrisi, makanan khas Bali juga merupakan identitas dari masyarakat Pulau Dewata.
Meski telah memasuki zaman modern, sampai saat ini masyarakat Bali masih melestarikan kuliner tradisionalnya lho, Rangers.
Mulai dari ayam betutu hingga sate lilit, hidangan Pulau Dewata diolah dengan “base genep” atau bumbu dasar khas Bali yang diwariskan secara turun temurun.
Selain itu, masyarakat setempat juga menggunakan bahan-bahan pangan yang berasal dari hasil pertanian mereka sendiri.
Sehingga mampu menciptakan suguhan yang memiliki rasa, aroma, hingga tekstur spesifik serta berbeda dari masakan daerah lainnya.
Maka itu, makanan khas Bali menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
DAFTAR ISI
Makanan Khas Bali yang Mendunia
Melansir berbagai sumber, hidangan khas Bali berasal dari perpaduan kebudayaan Cina, India, dan Timur Tengah.
Rempah-rempah seperti cabai, bawang putih, bawang merah, hingga minyak kelapa kerap digunakan untuk mempertajam rasa makanan tersebut.
Lalu, apa saja makanan khas Bali yang mendunia dan disukai wisatawan? Berikut daftarnya.
1. Ayam Betutu

Siapa sih yang enggak kenal dengan ayam betutu? Kuliner ikonik asal Bali ini memang menjadi incaran para pelancong.
Ayam betutu diolah dengan cara direbus bersama daun jeruk, daun salam, bawang merah, cabai, dan bumbu dasar lainnya.
Sehingga, ayam betutu memiliki rasa pedas dan gurih sekaligus beraroma rempah.
Dahulu kala, ayam betutu hanya disajikan saat upacara adat seperti Odalan (upacara pemujaan dewa), Otonan (peringatan hari lahir menurut agama Hindu), dan perkawinan.
2. Sate Lilit

Makanan khas Bali yang juga laris diburu oleh para pelancong adalah sate lilit.
Mengingat masyarakat Bali mayoritas beragama Hindu, sate lilit awalnya dibuat dari daging babi dan ikan.
Namun untuk memenuhi permintaan wisatawan yang tidak mengonsumsi babi, kini terdapat sate lilit yang diolah menggunakan daging sapi atau ayam.
Hidangan ini juga sering ditemui dalam sesaji umat Hindu pada upacara adat Caru.
Tradisi ini bertujuan untuk menjaga kesimbangan alam semesta, sekaligus bentuk penghormatan kepada para dewa.
3. Lawar

Lawar kerap ditemukan dalam upacara adat maupun keagamaan. Hidangan ini terbuat dari sayuran yang dicampur dengan daging cincang dan base genep.
Menjelang prosesi, para pria biasanya beramai-ramai membuat lawar. Ini sudah menjadi sebuah tradisi, sehingga kerap disebut dengan istilah ngelawar.
Ngelawar sarat akan makna gotong-royong, kebersamaan, kedekatan, hingga kesetaraan antar-manusia.
Sementara hidangannya yaitu lawar, dipersembahkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat alam yang diberikan oleh tuhan.
4. Nasi Campur Bali

Ingin melahap semua cita rasa khas Bali dalam satu hidangan? Kalau iya, kalian harus mencoba nasi campur saat berkunjung ke Pulau Dewata.
Sesuai dengan namanya Rangers, nasi campur adalah olahan nasi yang dipadukan dengan beragam lauk khas Bali.
Dalam sepiring nasi campur, kita akan menemukan ayam betutu, sate lilit, lawar, kacang goreng, hingga sambal matah.
5. Nasi Sela

Meski tergolong kuliner khas Pulau Dewata, nasi sela sarat akan sejarah kelam. Ini pertama kali muncul di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, pada tahun 1970.
Pada masa itu beras adalah bahan langka, sehingga para penduduk mencampurkan sela atau ubi dengan nasi sebagai alternatif makanan pokok.
Saat ini, nasi sela menjadi santapan yang cukup diminati oleh para wisatawan maupun penduduk lokal.
Mirip dengan nasi campur, hidangan ini biasanya disajikan dengan berbagai lauk seperti jukut bejek, ebi, hingga ayam suir.
6. Sate Plecing

Jika kalian penikmat makanan pedas, mencoba sate plecing merupakan perkara wajib ketika sedang berlibur ke Bali.
Sate plecing terkenal akan cita rasanya yang pedas, gurih, dan juga asam.
Berbeda dengan olahan sate pada umumnya, sajian yang berasal dari Singaraja ini tidak menggunakan bumbu atau sambal kacang.
Melainkan diolah dengan bumbu plecing yang terdiri dari cabai merah, bawang putih, bawang merah, dan bahan pangan lainnya.
7. Bubur Mengguh

Makanan khas Bali yang juga sering ditemukan dalam upacara adat adalah bubur mengguh.
Sekilas, hidangan yang berasal dari Buleleng ini mirip dengan bubur ayam biasa. Namun, perbedaan terlihat jelas pada kuah maupun lauk pendampingnya.
Bubur ayam disantap dengan pelengkap seperti sate usus, telur, atau ati ampela.
Sementara bubur mengguh umumnya disajikan dengan urap, yang terdiri dari kacang panjang, tauge, dan parutan kelapa.
Selain itu, kuah kaldu ayam dari jenis bubur ini juga diolah menggunakan base genep.
8. Serombotan

Tidak hanya memiliki nama yang unik, tampilan serombotan juga begitu menggugah selera.
Sama halnya dengan lotek khas Jawa Barat, hidangan ini berbahan dasar sayur-sayuran berupa tauge, kacang panjang, bayam, buncis, hingga terong bulat.
Sayuran tersebut disajikan dalam piring, kemudian disiram dengan bumbu kalasan yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, hingga santan.
9. Tipat Cantok

Tipat memiliki arti “ketupat,” sementara cantok bermakna “ulek” dalam Bahasa Indonesia.
Sama seperti ketoprak yang populer di ibu kota, bahan utama tipat cantok adalah ketupat yang disajikan dengan bumbu kacang.
Namun, hidangan tipat cantok sendiri biasanya ditambah dengan sayur seperti kacang panjang, tauge, hingga kangkung.
Selain itu, ketupat dari hidangan ini juga dibungkus dengan daun lontar, sehingga menimbulkan rasa dan aroma yang khas.
10. Laklak

Laklak merupakan jajanan khas Bali yang tampilannya menyerupai serabi.
Proses pembuatannya pun sama, yaitu dengan memasak adonan menggunakan kendi yang diletakan di atas arang.
Setelah matang, cemilan ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah.
Nah Rangers, itulah 10 makanan khas Bali yang menarik untuk kalian ketahui.
Nantikan artikel menarik lainnya dari Lokakita.com, ya.
Semoga bermanfaat!