Mempelajari cara membuat bonsai kelapa memang mengasyikkan. Selain dapat menyalurkan hobi, aktivitas ini juga ampuh mengundang cuan!
Seni mengerdilkan tanaman atau bonsai sudah lama dikenal oleh masyarakat. Walaupun sangat populer di Jepang, teknik ini ternyata berasal dari China.
Jenis tumbuhan yang bisa kita bonsai pun terbilang sangat banyak, mulai dari cemara, beringin, bambu, mapel, apel, azalea, serta tentunya pohon kelapa.
Namun, tidak semua pohon kelapa terlihat indah jika dikerdilkan. Agar tumbuh sempurna, berikut jenis-jenis kelapa yang cocok dijadikan tanaman bonsai.
DAFTAR ISI
3 Jenis Kelapa yang Cocok untuk Bonsai
Setidaknya, ada tiga jenis kelapa yang umum publik jadikan sebagai tanaman bonsai, yakni kepala gading merah, kelapa gading susu, serta kelapa albino.
Ketiga jenis kelapa ini mempunyai karakteristik yang berbeda. Karena itu, warna dan tampilan yang dihasilkan akan terlihat berlainan. Berikut uraiannya.
- Kelapa gading merah: mampu menghasilkan warna merah kekuning-kuningan. Tampak sangat mewah, namun cukup sulit untuk dirawat. Tanaman ini juga memerlukan pasokan pupuk yang banyak
- Kelapa gading susu: warna yang dihasilkan berupa putih pekat. Jenis kelapa ini paling cocok dipelihara pada wilayah subtropis sehingga populer di negara Jepang, China, dan Korea Selatan
- Kelapa albino: warna putih yang dihasilkan kelapa albino mirip seperti kelapa gading susu. Hanya saja, warna tersebut biasanya tampak lebih pucat dan bersih dari kelapa gading susu.
Nah, sekarang kalian sudah tahukan jenis-jenis kelapa yang cocok untuk dikerdilkan.
Jika sudah menemukan pohon kelapa yang tepat, yuk simak cara membuat bonsai kelapa yang benar di bawah ini!
Cara Membuat Bonsai Kelapa yang Benar
1. Gunakan Bibit Unggul
Memilih bibit yang tepat sangat penting. Selain memengaruhi pertumbuhan bonsai, kualitas bibit juga menentukan tingkat ketahanan tanaman.
Bibit dapat kita ambil dari pohon yang sudah agak tua. Pohon semacam ini biasanya menghasilkan tunas baru lebih cepat, sehingga cocok untuk bonsai.
Ukuran bibit usahakan tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sebaiknya, pilihlah bibit yang memiliki akar besar dan juga kuat.
2. Perhatikan Posisi Batok Kelapa
Cara kita menaruh batok atau bibit bonsai kelapa nyatanya memengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut lho, Rangers.
Pada tahap awal, sebaiknya tempatkan bibit yang belum memiliki tunas di atas tanah gembur. Artinya, tanah ini mengandung air dan unsur hara yang banyak.
Jika tunas sudah mulai muncul, letakkan batok kelapa pada posisi vertikal jika ingin pertumbuhannya dikelilingi oleh akar.
Namun apabila kamu ingin bentuk bonsai terlihat seperti rumah siput, maka posisikan batok tersebut secara horizontal.
Sebagai informasi, bibit kelapa membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk berbiak.
3. Cabut Sabut Batok Kelapa
Cara membuat bonsai kelapa selanjutnya, ialah rutin membersihkan sabut ketika tunasnya sudah mulai tumbuh.
Proses ini sangat penting, yakni untuk memperlancar laju pertumbuhan tunas.
Cara membersihkan sabut kepala sendiri cukup gampang, kamu hanya perlu mengupas atau menyayat permukaan batoknya.
Namun agar tunas dan akarnya tidak rusak, lakukan sayatan-sayatan bujur sambil mengitari permukaan batok kelapa secara perlahan.
Bila sudah mulai merenggang, cabut sabut tersebut dari permukaan kelapa.
4. Bersikan Bulu-Bulu Halus
Tidak cuma sabut, bulu-bulu halus yang menempel pada batok juga harus dibersihkan. Ini kita lakukan agar tampilan bonsai terlihat rapi.
Cara membersihkan bulu-bulu halus mirip seperti membersihkan sabut. Kamu bisa menggunakan pisau, lalu lakukan sayatan hingga permukaan batok bersih.
Jika ingin tampilan batok lebih kinclong lagi, gunakan ampelas untuk merontokkan bulu-bulu halusnya, ya.
5. Persiapkan Media Tanam
Sediakan pot sesuai ukuran batok kelapa, kemudian isi dengan campuran tanah, air serta pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.
Selanjutnya, siapkan botol bekas air mineral sebagai penutup tunas kelapa. Potong bagian atas botol setinggi kurang lebih 5 cm.
Masukkan batok kelapa ke dalam pot, lalu taman dengan tanah secara perlahan. Letakkan pada posisi miring dan usahakan tidak memutus bagian akarnya.
6. Pembentukan Bonsai Kelapa
Cara membuat bonsai kelapa yang terakhir adalah pembentukan. Agar tidak merusak pertumbuhan bonsai, lalukan cara ini secara perlahan dan teliti.
Pertama-tama, sayat bagian tunas yang paling bawah jika pertumbuhan bibit sudah mencapai 15-20 cm.
Usahakan tidak menyayat bagian tunas yang masih muda, ya. Pasalnya jika ikut tersayat, tunas muda tersebut akan mati atau membusuk.
Lakukan penyayatan minimal tiga kali sehari. Kemudian, bentuk akar bonsai menggunakan kawat atau tali agar pertumbuhannya terarah.
Biasanya ujung ranting dikaitkan ke pangkal batang, sedangkan pemotongan ranting dilakukan untuk membuang cabang-cabang yang tidak diinginkan.
Pemotongan ranting sendiri dapat dibuat melengkung ke dalam batang atau mendatar. Kreasikan bentuk bonsai sesuai keinginanmu, ya!
Langkah Perawatan Bonsai Kelapa
Tidak cuma membuat, cara merawat bonsai kelapa juga penting untuk diketahui.
Langkah-langkahnya cukup mudah kok, kalian hanya perlu menyiram bonsai tersebut sebanyak satu kali sehari pada waktu pagi dan sore.
Apabila sedang musim kemarau, tingkatkan intensitas penyiraman menjadi 2-3 kali sehari agar media tanam tidak terlalu kering.
Selain disiram, tanaman bonsai tentunya perlu dipupuk. Pemupukan sendiri dapat kamu lakukan setiap 15 hari sekali.
Pemberian nutrisi juga ampuh mempercepat pertumbuhan bonsai. Lalu berikan insektisida atau herbisida, agar tanaman tidak terserang hama dan penyakit.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah kalian tertarik untuk mempraktikkan cara membuat bonsai kelapa sendiri?
Nantikan artikel menarik lainnya dari Lokakita.com ya, Rangers.
Selamat mencoba!
